Gowa – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kota Makassar sukses menyelenggarakan Perkemahan Akhir Tahun Ajaran Cinta Alam Indonesia (Permata CAI) 2025 untuk zona Makassar bagian Selatan. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, 22–24 Agustus 2025, di Villa Reunion, Malino, Kabupaten Gowa, dan diikuti oleh sekitar 145 peserta dari Kota Makassar dan Kabupaten Gowa.
Permata CAI tahun ini mengangkat semangat pembinaan generasi muda agar memiliki karakter luhur, wawasan kebangsaan, dan kesiapan menghadapi tantangan zaman.
Pada hari pertama kegiatan, Dewan Penasehat DPW LDII Sulsel, KH Arif Nurhadi, memberikan apresiasi kepada seluruh peserta atas semangat dan kedisiplinan mereka. “Luar biasa sekali, ketepatan waktu hadir, semangat, dan antusiasme peserta. Walaupun baru sesi pertama yang membahas tentang membangun peradaban dunia, sudah terlihat semangat yang tinggi. Mudah-mudahan sampai hari terakhir semua materi bisa tersampaikan sesuai jadwal,” ungkapnya.
Salah satu pemateri, Aris Riski Prayitno, menekankan pentingnya pembentukan karakter generasi penerus LDII yang sesuai dengan nilai-nilai luhur. “Materi dalam Permata CAI 2025 berfokus pada pembentukan karakter generus LDII berdasarkan 29 karakter luhur. Tujuannya agar generasi muda memiliki visi yang sama dengan generasi tua. Sehingga ketika generasi lama mulai melemah, generasi muda siap menggantikan mereka untuk berkontribusi kepada bangsa,” jelasnya.
Kesan positif juga disampaikan oleh peserta dari LDII Gowa, Alfi Daraja Ulya, yang merasa sangat terinspirasi dengan kegiatan ini. “Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi generasi muda, apalagi di zaman sekarang yang penuh persaingan. Materi yang diberikan seimbang, baik ilmu dunia maupun akhirat, serta penting untuk pembentukan karakter. Harapannya, kegiatan CAI di Malino bisa terus berlanjut setiap tahun agar generasi muda siap melanjutkan perjuangan dan mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045,” katanya.
Melalui kegiatan ini, LDII berharap dapat mencetak generasi muda yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga matang secara spiritual dan emosional. Generasi yang siap meneruskan estafet perjuangan, menjaga nilai-nilai luhur bangsa, dan berkontribusi aktif dalam menyongsong masa depan Indonesia yang gemilang.