Makassar — Suasana hangat dan penuh keakraban menyelimuti pertemuan dua sahabat lama sekaligus intelektual Muslim kenamaan, Dr. Ahmad Ali MD MA dan Prof. Dr. Firdaus Muhammad MAg, pada Rabu sore (24/9/2025) di Kota Makassar.
Keduanya merupakan alumni Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, tempat mereka dulu menimba ilmu; Dr. Ahmad Ali menempuh studi magister (S2), sementara Prof. Firdaus menyelesaikan program doktoral (S3) di kampus yang sama.
Meski berawal dari temu kangen, pertemuan ini menjelma menjadi forum diskusi intelektual yang sarat makna. Dr. Ahmad Ali, yang kini mengajar di Program Pascasarjana Universitas PTIQ Jakarta, dan Prof. Firdaus Muhammad, Guru Besar Komunikasi Politik Agama pertama di UIN Alauddin Makassar, membahas berbagai isu strategis seputar nasionalisme, dakwah, dan kontribusi ormas Islam terhadap keutuhan bangsa.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut Dwi Pramono, Lc., M.S.I., dari Departemen Pendidikan Keagamaan dan Dakwah DPP LDII, serta para pengurus DPW LDII Sulawesi Selatan, termasuk Wakil Sekretaris LDII Sulsel Hatta Tohuri dan Mujahidin ST, yang turut mendampingi Dr. Ahmad Ali dalam rangkaian kunjungannya di Sulsel.
Dalam percakapan santai namun mendalam, Dr. Ahmad Ali mengungkapkan bahwa dirinya tengah menyusun buku ketiga berjudul “Kupas Tuntas Nasionalisme dan Peran Dakwah LDII di Masyarakat”. Buku ini merupakan hasil riset yang menyoroti kontribusi LDII dalam memperkuat nilai-nilai kebangsaan melalui pendekatan dakwah yang inklusif, produktif, dan konstruktif.
Prof. Firdaus Muhammad pun memberikan tanggapan yang hangat, sambil mengenang pengalamannya berinteraksi langsung dengan warga LDII di wilayah Rawa Jitu, Lampung. Ia mengaku terkesan dengan semangat nasionalisme yang hidup di tengah masyarakat LDII.
“Di sana, saya menyaksikan sendiri bagaimana warga LDII menjalankan kehidupan beragama dengan komitmen kebangsaan yang tinggi. Ini tentu patut diapresiasi dan dijadikan teladan,” ungkapnya.
Pada kesempatan tersebut, Hatta Tohuri menyerahkan Majalah Nuansa Persada kepada Prof. Dr. Firdaus Muhammad sebagai bentuk apresiasi dan informasi mengenai aktivitas serta kontribusi LDII di bidang dakwah, pendidikan, dan sosial kemasyarakatan.
Sementara itu, Dr. Ahmad Ali turut memberikan kenang-kenangan berupa buku karyanya yang berjudul “Nilai-Nilai Kebajikan dalam Jamaah LDII”, yang mengupas nilai-nilai moral dan etika sosial dalam kehidupan komunitas LDII.
Pertemuan ini mencerminkan lebih dari sekadar reuni dua tokoh akademik. Ia menjadi simbol sinergi lintas institusi dan pemikiran dalam memperkuat ukhuwah Islamiyah, menyemai semangat nasionalisme, dan memperluas kontribusi dakwah terhadap pembangunan karakter bangsa.
Dengan latar belakang keilmuan dan pengalaman yang berbeda, keduanya menegaskan bahwa nasionalisme dan dakwah bukan dua kutub yang terpisah, melainkan dua kekuatan saling menopang dalam membangun peradaban yang berkeadaban dan berketuhanan.