Jakarta – Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPP LDII) menggelar Sarasehan Kebangsaan bertema “Nasionalisme Berkeadaban: Merawat Pancasila, Meneguhkan Islam Wasathiyah, Membangun Indonesia Berkeadilan” di Kantor DPP LDII, Senayan, Jakarta Pusat pada Selasa (16/12/2025). Kegiatan ini dilaksanakan secara hybrid dan diikuti oleh peserta lintas agama serta unsur pemuda LDII dari berbagai daerah di Indonesia.
Ketua Panitia Sarasehan Kebangsaan, Prof. Dr. Singgih Tri Sulistyono, M.Hum., dalam sambutannya menegaskan bahwa sarasehan ini menjadi ruang dialog kebangsaan untuk memperkuat persatuan nasional serta menghindari sikap saling menegasikan di tengah keberagaman masyarakat Indonesia.
“Perbedaan tidak boleh dipertentangkan, melainkan dirawat sebagai kekuatan bangsa. Forum ini diharapkan melahirkan cara pandang yang berkeadaban dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” ujar Prof. Singgih.
Sarasehan Kebangsaan ini diikuti oleh peserta secara luring di 181 titik studio mini yang tersebar di seluruh Indonesia, melibatkan jajaran DPW dan DPD LDII, serta PC dan PAC LDII di berbagai wilayah. Selain itu, kegiatan ini juga diikuti peserta secara daring oleh tokoh masyarakat, tokoh agama, dan pemuda lintas wilayah.
Khusus di Sulawesi Selatan, kegiatan ini diikuti secara aktif oleh pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) LDII Sulawesi Selatan yang terhubung di 3 titik luring. Sementara itu, pengurus DPD LDII kabupaten/kota se-Sulawesi Selatan mengikuti sarasehan ini melalui setidaknya 8 titik luring yang tersebar di berbagai daerah.
Sarasehan Kebangsaan tersebut menghadirkan dua narasumber nasional. Pemateri pertama, Prof. Yudi Latif, M.A., Ph.D., menyampaikan pemikiran mengenai pentingnya nasionalisme berkeadaban sebagai fondasi kehidupan berbangsa dan bernegara, dengan Pancasila sebagai nilai pemersatu yang harus terus dirawat dan diaktualisasikan.
Sementara itu, pemateri kedua, Dr. Marzuki Al Jawi dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah, mengulas konsep Islam Wasathiyah atau Islam moderat. Ia menekankan bahwa keberagamaan sejati tercermin dari akhlak dan perilaku sosial yang membawa kemaslahatan bagi sesama.
“Agama harus menjadi penyelamat dari kegersangan kehidupan. Dakwah hendaknya dilakukan dengan cara merangkul, bukan memukul; mengajak, bukan mengejek,” tegasnya.
Melalui Sarasehan Kebangsaan ini, DPP LDII berharap seluruh elemen bangsa, khususnya jajaran pengurus LDII di pusat dan daerah, dapat terus memperkuat komitmen kebangsaan, menjaga persatuan nasional, serta menghadirkan wajah Islam yang damai, moderat, dan berkeadaban dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
