Bone — Dalam ikhtiar membangun bangsa yang berkarakter dan bermoral kuat, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bone menggelar Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Tahun 2025 pada Sabtu (18/10/2025), bertempat di Gedung Serbaguna Masjid Markaz Al-Maarif Bone. Acara ini menjadi ajang strategis untuk menyusun arah kebijakan dan program kerja MUI periode 5 tahun ke depan.
Rakerda ini mengusung tema besar “Membangun Sinergi Ulama, Zuama dan Cendekiawan sebagai Pilar Membangun Karakter dan Moral Bangsa”, yang mencerminkan semangat kolaboratif antara tokoh agama dan pemangku kebijakan dalam menghadapi tantangan zaman. Tema tersebut tidak hanya menggambarkan tanggung jawab moral ulama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, tetapi juga menekankan pentingnya sinergi antara berbagai elemen keummatan.
Rangkaian kegiatan Rakerda dipimpin langsung oleh Ketua MUI Kabupaten Bone, Prof. Dr. K.H. M. Amir HM, M.Ag, yang dikenal sebagai sosok ulama kharismatik dan akademisi terkemuka. Dalam sambutannya, Prof. Amir menekankan bahwa ulama tidak hanya bertugas memberi ceramah, tetapi juga memiliki tanggung jawab sosial dan moral untuk membimbing arah kehidupan umat, terutama di tengah berbagai tantangan global saat ini.
“Peran ulama, zuama, dan cendekiawan kini harus melampaui batas mimbar. Kita harus hadir di tengah masyarakat, membimbing umat, serta menjadi mitra aktif pemerintah dalam membentuk generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berakhlak mulia,” tegas Prof. Amir.
Salah satu tokoh yang hadir dalam Rakerda ini adalah Ketua DPD LDII Kabupaten Bone, Drs. H. Masjaya, M.Si., yang juga merupakan salah satu pengurus MUI Kabupaten Bone. Kehadiran dan keterlibatan aktifnya dalam forum ini menegaskan posisi LDII sebagai bagian penting dari struktur keumatan yang berkomitmen penuh terhadap penguatan nilai-nilai Islam moderat, konstruktif, dan solutif di tengah masyarakat.
Drs. H. Masjaya hadir sebagai representasi ormas Islam yang selama ini konsisten mendukung program-program MUI, baik dalam bidang dakwah, pendidikan, maupun penguatan moral generasi muda. Keterlibatannya sebagai pengurus MUI sekaligus pimpinan ormas mencerminkan sinergi nyata antar-lembaga Islam dalam menyusun strategi bersama untuk umat.
LDII menyambut baik Rakerda ini sebagai langkah maju untuk memperkuat kolaborasi. MUI adalah rumah besar umat Islam, dan LDII siap berkontribusi aktif dalam menyukseskan setiap program yang bertujuan membangun umat yang religius, harmonis, dan produktif.
Dalam forum Rakerda tersebut, para peserta membahas berbagai aspek program kerja MUI ke depan, termasuk di dalamnya penguatan kelembagaan hingga ke tingkat kecamatan, peningkatan kapasitas dai dan muballigh muda, pengembangan media dakwah digital yang edukatif dan moderat, serta upaya membangun kerja sama lebih erat antara MUI dan pemerintah daerah.
Perhatian khusus juga diberikan pada persoalan moralitas generasi muda yang tergerus oleh arus digitalisasi dan budaya konsumtif. Karena itu, Rakerda menghasilkan beberapa rumusan strategis, antara lain pentingnya literasi agama yang relevan dengan perkembangan zaman, penguatan pendidikan karakter di lingkungan pesantren dan sekolah Islam, serta perluasan peran MUI dalam konsultasi publik terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah daerah.
Kegiatan Rakerda dihadiri oleh berbagai tokoh penting, mulai dari pengurus MUI Kabupaten Bone, pimpinan ormas Islam seperti Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, Wahdah Islamiyah, hingga pondok-pondok pesantren terkemuka di Bone. Mereka semua hadir dalam semangat ukhuwah Islamiyah dan kebersamaan, tanpa mempersoalkan perbedaan organisasi atau metode dakwah.
Kehadiran Ketua LDII Bone sebagai pengurus MUI sekaligus tokoh ormas memperkuat sinyal bahwa Bone sedang membangun pola hubungan antar-lembaga keagamaan yang harmonis, terbuka, dan fokus pada kemaslahatan umat. Foto bersama antara H. Masjaya dengan para pengurus MUI dan tokoh-tokoh ormas menjadi simbol konkret dari sinergi tersebut — sebuah kebersamaan yang tak hanya sebatas simbolik, tetapi nyata dalam aksi dan program.
Rakerda MUI Kabupaten Bone 2025 akhirnya ditutup dengan penuh harapan: agar seluruh rumusan dan hasil musyawarah tidak berhenti sebagai dokumen administratif, tetapi menjadi langkah nyata dalam membangun masyarakat Bone yang religius, beradab, dan berakhlak mulia. MUI, melalui Rakerda ini, meneguhkan kembali fungsinya sebagai perekat umat dan penuntun moral masyarakat.
Dan dalam proses besar itu, peran aktif tokoh seperti Drs. H. Masjaya, M.Si., Ketua LDII yang juga pengurus MUI, menjadi bagian penting dari wajah Islam yang bersatu, inklusif, dan siap menjawab tantangan masa depan.

Selamat Rakerda untuk MUI Bone, Semoga terus membangun sinergi dan kolaborasi bersama ormas Islam lainnya terutama LDII untuk kemaslahatan ummat Islam…