Luwu – Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tahun 2025 di TK, SD dan SMP yang berada dibawah naungan Yayasan Budi Utomo Lamasi resmi digelar pada Senin (14/7/2025) di halaman SD Budi Utomo Lamasi, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan. Kegiatan itu tidak hanya sebagai ajang perkenalan peserta didik baru, tetapi juga momentum penting membentuk karakter dan semangat belajar di era digital.

Ketua Yayasan Budi Utomo Lamasi Legiman, menyampaikan MPLS bukan sekadar rutinitas tahunan, melainkan gerbang awal bagi siswa untuk menanamkan nilai-nilai akhlak, ketangguhan, dan mental positif dalam menghadapi tantangan abad ke-21.

“Sebagai generasi muda harus berani bermimpi dan mau belajar. Sekolah itu bukan hanya untuk tempat menimba ilmu, tapi juga tempat membangun akhlak, ketangguhan, dan keberanian menghadapi masa depan,” ujar Legiman.

Lebih lanjut, Legiman mengatakan MPLS 2025 akan mengusung sejumlah fokus utama, seperti penanaman Profil Pelajar Pancasila, peningkatan rasa cinta terhadap sekolah, kolaborasi aktif antara guru, panitia, dan OSIS, pencegahan kekerasan dan perundungan, serta pembiasaan budaya belajar aktif dan menyenangkan.

“Kami juga akan menggunakan pendekatan yang adaptif terhadap perkembangan zaman, seperti program literasi digital (etika bermedia dan keamanan siber), student-centered learning melalui vlog, ice breaking, dan diskusi kelompok, pembiasaan hybrid learning, edukasi kesehatan mental, serta proyek kolaboratif untuk mengenal budaya sekolah,” ungkapnya.

Senada dengan Legiman, Kepala Sekolah SD Budi Utomo Muhammad Arifin menegaskan MPLS dirancang untuk membantu peserta didik baru merasa nyaman, terhubung dengan lingkungan sekolah, serta mulai tumbuh sebagai pribadi mandiri, rukun, dan bertanggung jawab.

“Mampu mengenal lingkungan sekolah, termasuk fasilitas, guru, dan staf, sehingga mereka merasa lebih nyaman dan dapat beradaptasi dengan baik. Ini merupakan awal yang sangat penting dalam membangun rasa aman dan kepercayaan diri siswa,” kata Arifin.

Arifin juga menyampaikan, kegiatan MPLS tidak hanya melibatkan para siswa dan guru saja tetapi juga para wali murid, sehingga terjalin kolaborasi yang efektif.

“Sebagai evaluasi, kami mengadakan pertemuan untuk sosialisasi kegiatan MPLS dan terus berkomunikasi dengan para wali murid agar mereka bisa memantau perkembangan anak-anak selama kegiatan berlangsung,” tambah Arifin.

Kolaborasi antara yayasan, sekolah, dan para wali murid, mampu menjadikan MPLS 2025 bukan sekadar kegiatan penyambutan, tetapi momentum penting untuk membangun generasi yang tangguh, berdaya saing, dan berkarakter.

Selain itu, sinergi ini juga didukung dengan adanya himbauan program Gerakan Ayah Antar Anak (GATI) yang diusung oleh Pemerintah Kabupaten Luwu, sehingga memberikan warna berbeda dalam menciptakan pengalaman pertama masuk sekolah bagi para siswa-siswi. (Eva)

4 thoughts on “Yayasan Budi Utomo Lamasi Gelar MPLS 2025: Momentum Membangun Generasi Tangguh dan Berkarakter”
  1. Barokalloh semoga pendidikan yang dibagun yayasan Budi Utomo Lamasi mulai dari TK SD dan SMP menjadikan generasi yang berahlakul Karimah, alom faqih dan mandiri

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *