
Luwu Utara – Demi menyiapkan sumber daya manusia yang tangguh dan berkarakter untuk menyambut Indonesia Emas 2045, Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) se-Luwu Raya menggelar Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil).
Acara yang berlangsung di Masjid Ardi Salam, Luwu Utara, pada Minggu (16/11/2025), ini dihadiri oleh pengurus dari berbagai daerah, mulai dari Luwu Utara, Luwu Timur, Palopo, hingga Tana Toraja, dengan fokus utama pada penguatan pendidikan dan pembinaan generasi muda.
Sesi materi kunci disajikan oleh Wakil Ketua LDII Sulawesi Selatan, Jawiana Saokani SSi MPd, dengan judul “Strategi Implementasi Kebijakan Pengembangan Kapasitas Guru.” Materi ini tidak hanya menjadi panduan internal LDII menjelang penyusunan program kerja 2026, tetapi juga bahan audiensi penting dengan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.
Jawiana menggarisbawahi urgensi bagi guru untuk bertransformasi melalui pendekatan deep learning, yaitu strategi yang menekankan penguasaan kompetensi secara mendalam meskipun dalam cakupan yang lebih sempit. Pendekatan mendalam ini, katanya, harus diwujudkan melalui tiga elemen utama di lingkungan belajar.
Pertama, meaningful learning, yaitu siswa harus dapat memaknai secara substansial setiap hal yang ia pelajari. Kedua, mindful learning, siswa didorong menjadi agen aktif yang secara sadar mengembangkan pemahaman dan kompetensinya. Ketiga, joyful learning, proses pembelajaran harus menyenangkan dan motivatif, sehingga siswa bergairah menjalaninya.
Isu yang tak kalah krusial adalah tantangan yang dihadapi Generasi Z. Jawiana Saokani mengingatkan bahwa perjuangan generasi muda saat ini sangat berat karena terus terpapar bentuk-bentuk kemaksiatan melalui media sosial. “Jangan sampai generasi kita rusak,” tegasnya, menghubungkan langsung masalah ini dengan kegagalan mencapai Indonesia Emas 2045.
Untuk membentengi karakter, LDII mengusung strategi Social Learning Theory oleh Albert Bandura, yaitu menanamkan nilai-nilai luhur melalui kisah nyata dan video inspiratif tentang tokoh-tokoh berkarakter. Selain itu, Jawiana menyampaikan pentingnya memanfaatkan energi positif Generasi Z dengan memberikan mereka kesempatan beramal saleh, menyalurkan kegiatan ke arah positif, mencari ilmu, berkuliah, dan bergaul dengan orang-orang baik.
Ia juga menekankan peran Bimbingan Konseling sebagai bantuan ahli secara tatap muka yang krusial untuk membantu siswa menemukan jalan keluar dari masalah yang mereka hadapi.
Rakorwil LDII se-Luwu Raya ini secara jelas menegaskan bahwa komitmen organisasi terhadap bangsa diterjemahkan melalui aksi nyata di bidang pendidikan dan pembinaan moral, memastikan generasi penerus siap menghadapi tantangan zaman dengan bekal ilmu dan karakter yang kuat.
