Parepare — Ratusan anak dari berbagai daerah di Sulawesi Selatan berkumpul dalam Festival Anak Saleh (FAS) di Halaman Masjid Nurul Hikmah, Komplek LDII Sariminyak, Kota Parepare, Sulawesi Selatan, Sabtu (29/11/2025).
Suasana riang dan penuh semangat memenuhi ratusan anak. Kegiatan tahunan ini kembali menjadi ruang pembinaan karakter bagi generasi muda, sekaligus wujud nyata LDII dalam mencetak generasi masa depan yang cerdas, berakhlak, dan profesional religius. Turut hadir dalam pelaksanaan FAS ini, Kemenag Parepare, Danramil, Polres Parepare, Bhabinkamtibmas, Babinsa, Ketua Senkom Mitra Polri Kota Parepare, Ketua DPD LDII 4 Kabupaten/Kota di Sulawesi Selatan.
Dengan mengusung tema “Mewujudkan Generasi Penerus Berkepribadian 29 Karakter Luhur Menuju Indonesia Emas 2045”, FAS tahun ini diikuti 250 peserta yang datang dari berbagai daerah: DPD LDII Parepare, Pinrang, Barru, Enrekang, hingga Polman. Mereka mengikuti beragam perlombaan yang tidak hanya menguji kemampuan akademik dan keagamaan, tetapi juga kreativitas, mental, dan sportivitas. Di antaranya hafalan surat pendek, hafalan doa, tilawatil Qur’an, adzan, dai cilik, cerdas cermat, pencak silat, memasak, make-up dan rias wajah, hingga futsal.
Festival ini menghadirkan suasana penuh keceriaan. Anak-anak tampil percaya diri, sementara para orang tua dan pembina terlihat bangga mengikuti perkembangan putra-putri mereka. Di setiap sudut arena, semangat belajar, keberanian mencoba, serta nilai kejujuran dan kebersamaan tampak tumbuh secara alami—sejalan dengan misi LDII untuk membentuk karakter luhur dalam diri generasi muda.
Ketua DPD LDII Kota Parepare, Abd. Hakim, menyampaikan bahwa FAS merupakan bagian dari peran strategis LDII dalam mendukung pembangunan nasional. Menurutnya, pembinaan karakter yang dilakukan LDII sejalan dengan prioritas pemerintah dalam meningkatkan kualitas SDM dan memperkuat ketahanan keluarga.
“Kegiatan ini selaras dengan arah pembangunan nasional sebagaimana tercermin dalam Asta Cita Presiden Prabowo, terutama pada penguatan kualitas sumber daya manusia, revolusi karakter bangsa, serta pembangunan keluarga yang tangguh. LDII ingin menjadi bagian dari solusi, bukan hanya sebagai organisasi keagamaan, tetapi sebagai mitra strategis dalam membentuk generasi yang berdaya saing dan berakhlak baik,” ujarnya.
Festival Anak Saleh bukan sekadar lomba, tetapi ruang pembentukan karakter sejak dini. Anak-anak tidak hanya dilatih menghafal atau menampilkan keterampilan, namun juga belajar disiplin, percaya diri, kerja sama, dan tanggung jawab—kompetensi yang sangat dibutuhkan untuk menyongsong Indonesia Emas 2045.
Acara penutupan dihadiri Kepala Dinas P3A Kota Parepare, Jumadi M., yang mewakili Wali Kota Parepare. Dalam sambutannya, ia memberikan apresiasi besar terhadap pelaksanaan FAS yang dinilai mampu memperkuat pendidikan moral dan spiritual di tengah masyarakat.
“Pemerintah Kota Parepare mendukung program-program pembinaan masyarakat melalui kegiatan keagamaan, karena berperan penting dalam membentuk anak-anak yang berakhlak, disiplin, dan berprestasi. Harapannya, festival seperti ini dapat menjadi wadah pembelajaran sekaligus memperkuat nilai-nilai religius yang menjadi fondasi kehidupan sosial di Kota Parepare,” ungkapnya.
FAS telah menjadi simbol komitmen LDII dalam membangun generasi muda yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga matang dalam karakter. Para pembina dan orang tua berharap kegiatan ini mampu meninggalkan jejak pembelajaran yang mendalam bagi anak-anak: mencintai nilai kebaikan, menghargai sesama, dan berani tampil sebagai pribadi yang bermanfaat.
Harapan itu tidak berhenti pada penutupan acara. Besar harapan, Festival Anak Saleh LDII Parepare dapat terus berkembang menjadi gerakan pembinaan karakter yang meluas dan konsisten dari tahun ke tahun. Dengan kolaborasi antara LDII, pemerintah daerah, pendidik, dan masyarakat, FAS diharapkan menjadi langkah nyata dalam melahirkan generasi penerus yang berkarakter kuat, religius, dan siap berkontribusi untuk daerah, bangsa, dan masa depan Indonesia Emas 2045.
