Bulukumba — Dalam upaya membentuk generasi muda yang tangguh dan berkarakter, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kabupaten Bulukumba menyelenggarakan seminar bimbingan konseling bertema “Mengenal Diri Sendiri, Langkah Awal Menuju Masa Depan” di Masjid Babul Barokah, Kelurahan Kalumeme, Kecamatan Ujung Bulu, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, Minggu (26/10/2025).

Kegiatan yang dihadiri para remaja dan pemuda LDII ini menjadi ruang refleksi penting bagi generasi muda untuk memahami potensi dan karakter diri sebagai bekal dalam menentukan arah pendidikan, karier, dan masa depan. Sejak pagi, suasana Masjid Babul Barokah tampak hangat oleh antusiasme peserta yang ingin belajar mengenal dirinya lebih dalam.

Ketua DPD LDII Kabupaten Bulukumba, Abd Salam, S.Pd., M.Pd, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan seperti ini merupakan bentuk kepedulian LDII terhadap pembinaan generasi muda. Menurutnya, mengenal diri adalah langkah awal yang penting bagi setiap anak muda agar mampu menentukan jalan hidup dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab. Ia menegaskan bahwa pemuda zaman sekarang menghadapi tantangan yang kompleks, mulai dari tekanan sosial, kebingungan karier, hingga krisis identitas. Karena itu, kegiatan seperti ini sangat dibutuhkan untuk membantu mereka menemukan jati diri.

“Ini merupakan kegiatan yang sangat bermanfaat bagi generasi muda, tentunya sebagai bekal untuk mengenali potensi dan kemampuan diri dalam mencari jati diri, karier, dan pekerjaan nantinya,” ujar Abd Salam. Ia berharap kegiatan serupa dapat terus berlanjut dengan tema-tema yang menarik dan relevan agar pemuda LDII terus mendapat bimbingan dalam mengembangkan dirinya.

Seminar ini menghadirkan narasumber Isa Bela Islami, S.Pd., M.Pd, atau yang akrab disapa Icha, seorang pendidik dan konselor yang telah berpengalaman dalam bidang psikologi pendidikan. Dalam pemaparannya, Icha mengajak peserta memahami pentingnya mengenal diri sendiri sebagai dasar dalam pengambilan keputusan hidup. Ia menjelaskan bahwa banyak keputusan besar dalam hidup—seperti pilihan jurusan kuliah, karier, bahkan hubungan sosial—berawal dari seberapa baik seseorang mengenal dirinya sendiri.

“Banyak keputusan besar yang dibuat dalam hidup berawal dari pemahaman diri. Dalam pendidikan, pekerjaan, bahkan kesehatan mental, semuanya berakar pada seberapa baik seseorang mengenal dirinya sendiri. Jika seseorang tidak memahami potensi dan batas dirinya, maka ia akan kesulitan mengambil keputusan yang tepat untuk masa depannya,” jelas Icha.

Icha menambahkan bahwa mengenal diri bukan hanya tentang mengetahui kelebihan, tetapi juga menerima kekurangan dengan lapang dada. Ia menekankan bahwa kesadaran diri akan membantu seseorang lebih percaya diri, lebih sehat secara mental, dan memiliki hubungan sosial yang lebih baik. Pendidikan dan karier, kata Icha, adalah dua bidang kehidupan yang sangat membutuhkan pemahaman diri yang baik. Jika seseorang salah mengenali potensinya, ia bisa salah langkah dalam menentukan masa depan.

Dalam suasana yang penuh keakraban, Icha juga berbagi tentang cara menjaga kesehatan mental. Ia mengajak para peserta untuk berani mengenali dan mengakui emosi diri, seperti ketika merasa sedih, lelah, atau butuh waktu istirahat. Ia juga menekankan pentingnya mencintai diri sendiri tanpa membandingkan dengan orang lain, serta berani menetapkan batasan dalam hidup dengan berkata “tidak” pada hal-hal yang membuat tidak nyaman. Menurutnya, seseorang juga perlu belajar mengelola stres dengan cara yang sehat, misalnya dengan berolahraga, menekuni hobi, atau sekadar berbicara dengan orang yang dipercaya.

“Semakin kamu mengenal dirimu, semakin kamu tahu ke mana kamu akan melangkah. Hidupmu akan jauh lebih mudah saat kamu tahu siapa dirimu dan apa yang kamu mau. Maka, jangan pernah berhenti mengenal dirimu sendiri,” tutur Icha di penghujung acara, yang disambut tepuk tangan hangat dari para peserta.

Kegiatan yang berlangsung penuh inspirasi ini menjadi wadah pembelajaran penting bagi para peserta untuk menumbuhkan kesadaran diri, menguatkan mental, dan membangun kepercayaan diri. Melalui kegiatan semacam ini, LDII Bulukumba terus menunjukkan komitmennya dalam membina generasi muda yang profesional religius, yakni generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga matang secara spiritual dan emosional.

DPD LDII Bulukumba berharap, kegiatan serupa dapat terus dilakukan secara berkelanjutan, dengan tema-tema yang mendorong remaja dan pemuda untuk semakin mengenal diri dan mempersiapkan masa depan yang lebih baik. Sebab, seperti yang disampaikan Icha di akhir acara, “Mengenal diri bukan proses semalam, tetapi perjalanan seumur hidup.”

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *