Luwu Timur — Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) terus menunjukkan komitmennya dalam mencetak generasi muda yang religius, profesional, dan berakhlak mulia. Salah satu wujud nyatanya terlihat melalui kolaborasi strategis bersama Perguruan Pencak Silat Nasional (Persinas) ASAD di Luwu Timur, Sulawesi Selatan.
Kolaborasi ini semakin diperkuat dalam kunjungan kerja yang dilakukan oleh Pengurus Provinsi (Pengprov) Persinas ASAD Sulsel ke Padepokan DPD Persinas ASAD Luwu Timur, Jumat (10/10/2025). Kegiatan ini dirangkaikan dengan penyematan sabuk biru kehormatan kepada sejumlah tokoh, sebagai bagian dari pembinaan berjenjang dalam seni bela diri yang bernuansa religius dan nasionalis.
Ketua Pengprov Persinas ASAD Sulsel, AKBP (Purn) Kompol Juhadi, mengapresiasi peran aktif LDII dalam mendukung pembinaan bela diri yang tidak hanya berfokus pada fisik, tetapi juga spiritualitas.
Dengan dukungan LDII, pembinaan pesilat tidak hanya melahirkan pendekar yang kuat, tetapi juga berakhlak, tertib, dan religius. Ini penting untuk mendukung keamanan mandiri dan pembentukan karakter bangsa. Pentingnya keterlibatan warga LDII dalam menjaga semangat latihan rutin sebagai bagian dari pembentukan karakter. Semua warga, terutama di bawah binaan LDII, untuk aktif dalam latihan. Ini bukan sekadar bela diri, tetapi pembinaan mental dan moral.
Implementasi MoU LDII dan Persinas ASAD: Pembinaan Karakter Lewat Bela Diri
Kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi Nota Kesepahaman (MoU) antara DPP LDII dan PB Persinas ASAD yang telah ditandatangani secara nasional. MoU tersebut menargetkan pembentukan pesilat yang religius dan profesional, dengan pendekatan yang menggabungkan dakwah, olahraga, dan pembangunan karakter.
Melalui MoU tersebut, LDII menjadikan Persinas ASAD sebagai salah satu wahana untuk mendidik generasi muda agar sehat jasmani, kuat mental, dan memiliki spiritualitas yang kokoh. Program ini sejalan dengan visi besar LDII untuk mewujudkan SDM profesional religius yang siap menghadapi tantangan zaman.
Ketua DPD Persinas ASAD Luwu Timur, Ismail Pamu, menyampaikan bahwa sinergi LDII dan ASAD menjadi motor penggerak pembinaan generasi muda yang berakhlak.
“Alhamdulillah, LDII sangat mendukung. Semangat pembina dan pelatih bangkit kembali. Penyematan sabuk kehormatan ini bukan sekadar simbol, tapi amanah untuk membina pendekar muda dengan nilai-nilai agama dan disiplin tinggi,” ujar Ismail.
Selain itu, kegiatan ini turut memperkuat program pembinaan yang menyentuh berbagai tingkatan, mulai dari anak-anak, remaja, hingga dewasa, yang semuanya diarahkan untuk menjadi insan yang sehat jasmani dan rohani.
LDII memandang bela diri bukan hanya sebagai aktivitas fisik, namun juga sarana dakwah dan pendidikan karakter. Dalam setiap latihan, nilai-nilai seperti kejujuran, tanggung jawab, kesabaran, dan kepemimpinan ditanamkan secara konsisten kepada para pesilat.
Melalui program ini, LDII berharap dapat mencetak generasi muda yang tidak hanya tangguh secara fisik, tetapi juga menjadi pelopor dalam kebaikan, menjunjung tinggi nilai moral, serta siap berkontribusi positif bagi bangsa dan negara. (Eva)
