Makassar — Komitmen Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) dalam membina generasi muda berkarakter kembali membuahkan hasil membanggakan. Tim Forum Sepak Bola Generasi Indonesia (FORSGI) Lamasi, berhasil meraih Juara 3 Bersama pada ajang bergengsi Turnamen Asnawi Cup 1 Tahun 2025 yang digelar di Lapangan Kampus UPRI Makassar, Sulawesi Selatan, pada 2–5 Oktober 2025.
Turnamen ini diselenggarakan oleh Sekolah Sepak Bola (SSB) Hasanuddin Makassar dan diikuti oleh 17 tim terbaik dari berbagai daerah, termasuk dari Kendari dan Sorong, Papua. Kompetisi tersebut menjadi wadah bagi pemain muda untuk mengasah keterampilan sepak bola, menjunjung tinggi sportivitas, serta mempererat persaudaraan antar-pesepak bola usia dini di seluruh Nusantara.
Kesuksesan FORSGI Lamasi tidak lepas dari pembinaan yang berkelanjutan dan dukungan penuh LDII dalam mengembangkan potensi anak muda melalui olahraga. LDII menilai bahwa sepak bola bukan sekadar permainan, tetapi juga sarana efektif untuk menanamkan nilai-nilai disiplin, kerja sama, tanggung jawab, dan sportivitas.
Ketua FORSGI Lamasi, Muhammad Kastaman, mengatakan bahwa pencapaian ini menjadi bukti nyata dari proses pembinaan yang berorientasi pada karakter.
“Turnamen ini bukan sekadar kompetisi, tetapi juga ajang silaturahim antar klub. Anak-anak belajar berjuang, bekerja sama, dan tetap sportif apa pun hasilnya,” ujar Kastaman dengan bangga.
Ia menambahkan bahwa latihan rutin dan pembinaan yang menyeluruh—meliputi aspek teknik, fisik, dan mental—menjadi kunci keberhasilan timnya. Melalui latihan terarah dan pendampingan yang konsisten, anak-anak diarahkan bukan hanya untuk menang, tetapi juga untuk menjadi pribadi yang kuat, rendah hati, dan berakhlak baik.
Pada kategori U-13, FORSGI Lamasi juga menorehkan prestasi serupa dengan meraih Juara 3 Bersama. Konsistensi ini menunjukkan keseriusan FORSGI dalam mencetak pemain muda berbakat dari daerah Luwu dan sekitarnya.
“Kami ingin melahirkan bibit-bibit pesepak bola yang bukan hanya hebat di lapangan, tapi juga memiliki akhlak dan karakter mulia,” tambah Kastaman.
Prestasi ini menjadi bukti nyata bahwa program pembinaan yang dijalankan LDII dan FORSGI tidak hanya berfokus pada hasil akhir, tetapi juga pada pembentukan mental dan moral generasi muda.
LDII selama ini aktif mendukung kegiatan FORSGI di berbagai daerah melalui ajang seperti Piala Menpora dan Festival Sepak Bola Usia Dini di tingkat kabupaten/kota, provinsi, hingga nasional. Tujuannya adalah membina generasi muda LDII agar berprestasi di bidang olahraga, tanpa meninggalkan nilai moral dan spiritual.
Melalui kerja sama dengan FORSGI, LDII ingin mewujudkan visinya untuk mencetak generasi yang berilmu, berakhlak mulia, dan profesional religius. Bagi LDII, olahraga seperti sepak bola adalah media efektif dalam membentuk karakter anak bangsa sejak dini.
Selain meningkatkan kemampuan teknis, kegiatan sepak bola juga membawa manfaat besar bagi kesehatan anak-anak, seperti meningkatkan kebugaran jasmani, memperkuat otot dan tulang, serta menumbuhkan semangat hidup sehat.
Dengan semangat kolaborasi antara LDII dan FORSGI, diharapkan akan lahir lebih banyak atlet muda yang berprestasi, berkarakter, dan berakhlak mulia — generasi yang mampu menjadi kebanggaan keluarga, masyarakat, dan bangsa Indonesia. (Dina/Lines Luwu)
