LDIISULSEL.or.id – Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) DKI Jakarta gelar Sosialisasi Forum Komunikasi (Forkom) Usaha Bersama (UB) DKI Jakarta kepada UB se-Jakarta Selatan untuk Sinergitas UB Maju Bersama.

Acara yang digelar di Masjid Baitul Zaki Mustofa, Bintaro, Jakarta Selatan itu, diikuti oleh 50 peserta dari pengurus UB  se-Jakarta Selatan (29/1/2023).

Sekretaris DPW LDII Muhamad Ied mengatakan, Forkom UB DKI Jakarta merupakan motor penggerak menciptakan pejuang-pejuang UB dalam wadah Akademi UB.

“Sinergi program penggerak UB dalam rangka meningkatkan gerakan ekonomi usaha bersama lebih masif lagi di wilayah DKI Jakarta yang diinisiasi Biro Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat (EPM) DPW LDII DKI Jakarta,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Biro EPM DPW DKI Jakarta, Taufik Arman Siregar menjelaskan, perkembangan UB yang ada di beberapa wilayah Jakarta menjadi fokus utama agar kedepannya UB bisa mengembangkan beberapa bisnis yang menjadi tonggak ekonomi mandiri warga LDII.

“Tahun 2019 sudah berkembang society 5.0 yang artinya LDII berperan aktif memajukan UMKM di Indonesia melalui pelatihan dilanjutkan kegiatan untuk mengembangkan UB itu sendiri, sehingga hasil yang didapatkan oleh UB di masing-masing wilayah itu bisa meningkat dan juga tidak terkena efek dari resesi ekonomi itu sendiri,” ucap Taufik.

Taufik juga menjelaskan, sebagai langkah awal kemajuan UB, Forkom UB DKI Jakarta akan melaksanakan kegiatan akademik UB yang merupakan program utama untuk menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang tersertifikasi.

“Akademik UB ini nantinya akan menghasilkan para professional bisnis di mana mereka juga akan tersertifikasi, sehingga pejuang-pejuang UB yang akan mengembangkan unit-unit bisnis yang ada di wilayahnya masing-masing akan lebih baik,” kata Taufik.

Di sisi lain, Ketua TPUB Daerah Cikarang H Tulus Widodo yang juga hadir sebagai narasumber berpesan kepada pengurus UB se-Jakarta Selatan bahwa menjalani usaha bisnis perlu diperhatikan siapa yang menjalankan, cara pengontrolan bisnis tersebut serta pendanaannya.

“Hal-hal tersebut dijalankan dengan profesional religius, dengan sikap jujur, amanah, rukun, kompak, kerja sama yang baik. Angkanya juga jelas pengembangan dari tahun ke tahun, identifikasi problemnya, punya action plan improvement apa saja, sehingga kedepannya angka (keuntungan) juga semakin terlihat hasilnya, semakin bagus sehingga bisa untuk kemaslahatan seluruh warga LDII itu sendiri,” tutup Tulus.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *